Jika ada sesuatu yang sangat mendasar dan sangat dibutuhkan oleh pasangan maka ia adalah ‘dihargai’. seseorang akan merasa bahagia jika dirinya dihargai terutama oleh pasangannya. Jika hal ini tidak ada, maka pasangan tidak akan merasakan kebahagiaan.

Ketika pasangan baru menikah mungkin mereka akan saling menghargai satu sama lain bahkan kekurangan pasanganpun tidak terlihat, tetapi terkadang setelah berjalannya waktu perasaan itu mulai berkurang atau bahkan hilang, mereka tidak lagi saling menghargai apa yang telah diperbuat oleh pasangannya bahkan justru kekuranganlah yang selalu dilihat atau diingat.

Jika hal itu terjadi, maka ingatlah beberapa hal berikut :
– Suamilah yang telah memberikan rumah untuk tempat bernaung namun istripun telah membuat rumah menjadi rapih sehingga nyaman untuk ditempati

– Suamilah yang telah membelikan pakaian namun istripun telah membersihkan dan merapikan pakaian sehingga nyaman dipakai

– Suamilah yang telah membelikan makanan namun istripun telah memasakkan makanan sehingga enak untuk dimakan

– Suamilah yang telah mengantar kemanapun istri pergi namun istripun telah merawat dan menjaga rumah ketika suami pergi

– Suamilah yang setiap malam telah pulang untuk menemui istri namun istripun telah menyambut suami dengan ramah ketika suami pulang.

Pasangan kita adalah anugerah dari Allah yang membuat hidup kita menjadi nyaman. Berikan penghargan pada pasangan kita, maka kebahagiaanpun akan datang walaupun ia bukan lagi pengantin baru lagi.

Bersyukurlah karena kita mempunyai pasangan dan bersabarlah dengan kekurangan pasangan kita agar Allah menambah kenikmatan itu, namun sebaliknya jika kita tidak bersyukur, maka nikmat itu akan berubah menjadi azab. Allah swt berfirman,

لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim : 7)

Penulis Artikel: Ustadz. Adi Hadiyanto, S.Pd.I, M.Pd.